KURSUS PENINGKATAN KETERAMPILAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang kini tengah diminati oleh banyak warga negara asing, salah satunya adalah warga Thailand. Di Thailand Selatan, tepatnya di provinsi Narathiwat, terdapat dua sekolah Islam swasta yang sangat aktif memperkenalkan Bahasa Indonesia dan budaya Indonesia kepada guru, murid dan stafnya. Sekolah ini bernama Attarkiah Islamiah Institute dan Swansawan Wittaya School.

Dua sekolah ini telah menjalankan berbagai kerjasama dengan Indonesia. Mulai dari kunjungan hingga program pertukaran pelajar dengan berbagai sekolah di Indonesia telah mereka jalin dengan baik. Hal inilah yang akhirnya melatarbelakangi terselenggaranya kursus peningkatan keterampilan Bahasa Indonesia untuk para pengajar di sekolah tersebut.

            Bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Bangkok, kursus ini telah memasuki tahun kedua penyelenggaraannya. Tercatat sebanyak 400 peserta hadir dalam kursus tahun ini yang telah dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 25 – 26 Agustus 2020 di Attarkiah Islamiah Institute dan dihadiri oleh pengajar dari Attarkiah Islamiah Institute dan Swansawan Wittaya School.

            Pelaksanaan kursus peningkatan keterampilan Bahasa Indonesia ini dilaksanakan pada hari yang sama dengan peresmian Indonesian Corner dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Attarkiah Islamiah Institute dengan Sekolah Indonesia di Bangkok.

Acara tersebut dihadiri dan diresmikan langsung oleh Bapak Phaisan Toryib selaku pengelola Attarkiah Islamiah Institute dan Swansawan Wittaya School, Bapak Dicky Komar selaku Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Bangkok, Prof. Dr. Mustari Mustafa M.Pd. selaku Atase Pendidikan KBRI Bangkok, Bapak Samsu Rizal selaku Menteri Konselor Konsulat Indonesia di Songkhla, Ibu Inrayatai Atjo selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Bapak Didid Janu Dwiana selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Sekolah Indonesia di Bangkok.

            Demi kelancaran acara kursus peningkatan keterampilan Bahasa Indonesia, empat orang narasumber telah dipilih dan dipercaya untuk membantu para peserta mempelajari Bahasa Indonesia secara intensif selama dua hari.

            Narasumber utama untuk kursus hari pertama adalah Azizah Fikri Rifdah, sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Abdullah Malik Ibrahim, sarjana Pendidikan Agama Islam. Keduanya merupakan alumni UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang kini tengah menempuh program magister di Fatoni University, Pattani.

Sedangkan narasumber utama untuk kursus hari kedua adalah Suwaibah Walohtae, warga negara Thailand lulusan magister Pendidikan Bahasa Indonesia, Universitas Muhammadiyah Surakarta dan Rahmi Utami Imas Dwi Puspita, sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Malang yang merupakan salah satu anggota Asosiasi Pengajar BIPA (APPBIPA) Thailand.

Peserta yang hadir dalam kursus dua hari ini pun dibedakan menurut mata pelajaran yang mereka ajar. Peserta pada hari pertama adalah pengajar Bahasa Melayu, agama dan beberapa penutur bahasa asing yang berasal dari Inggris dan Filipina. Sedangkan peserta pada hari kedua adalah pengajar mata pelajaran umum seperti pengetahuan sosial, komputer, matematika, Bahasa Inggris, dan sebagainya.

Para peserta diminta untuk mengerjakan pre-test sebelum kursus dimulai dan post test setelah semua materi selesai diberikan. Tes ini diberikan kepada seluruh peserta yang hadir pada hari pertama dan kedua.

Hasil dari pre-test yang dilakukan menunjukkan bahwa rata – rata peserta masih mengalami kesulitan menulis kosakata dalam Bahasa Indonesia dan peserta belum banyak menguasai kosakata dalam Bahasa Indonesia.

Berbeda dengan hasil pre-test, hasil post test peserta di hari pertama dan kedua menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Peserta mulai memiliki perbendaharaan kosakata yang cukup banyak dari sebelumnya dan mulai memahami penulisan kosakata Bahasa Indonesia yang sedikit berbeda dengan Bahasa Melayu.

Peningkatan hasil tes tersebut menunjukkan bahwa peserta sangat antusias mempelajari Bahasa Indonesia. Hal ini juga terbukti dari banyaknya tanggapan positif dari peserta yang meminta agar kursus peningkatan keterampilan Bahasa Indonesia bisa diadakan setiap tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *