Bangkok, 28 Februari 2020. Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep dan risiko, keterampilan agar dapat membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat. Hal itulah yang dibutuhkan oleh generasi milenial. Generasi milenial tidak hanya memerlukan learn the knowledge namun juga experience the knowledge. Menanamkan konsep pengetahuan dan teori penting namun harus diiringi dengan habituasi dalam hal praktik nyata sehingga ada keseimbangan antara penguasaan hard skill dengan soft skill.
Berdasar itulah, Sekolah Indonesia Bangkok yang dimotori oleh tim literasi sekolah bersama OSIS SIB adakan program Market Day. Sebagai pengenalan dasar bagi siswa untuk mengelola uang dan sebagai ajang pembelajaran secara contekstual learning. Empat hal yang akan diperoleh siswa ketika terlibat aktif dalam kegiatan tersebut.Pertama, siswa saling berkolaborasi dengan kelompoknya dalam merencanakan produk yang akan dijual; Kedua, siswa akan saling berkomunikasi untuk mencari solusi (problem solving); Ketiga , Siswa akan berkreativitas mengemas produknya dan berinovasi dalam memasarkan produknya; Keempat, siswa akan lebih kritis untuk tetap menjaga kebersihan, berbudaya antre dan tanggung jawab pada produknya.
Agenda perdana Market Day telah resmi dibuka oleh Atdikbud KBRI Bangkok, Prof. Dr. Mustari, M.Pd. pada hari Jumat, 28 Februari 2020. Dukungan penuh dan apresisasi secara simbolis dilakukan dengan potong pita yang disaksikan oleh para guru, wali murid, homestaf, serta para siswa. Atdikbud memberikan penekanan pentingnya kegiatan literasi finansial ini, “Literasi finansial akan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan percaya diri bagi siswa untuk bisa berwirausaha”.
Kelompok pertama yang bertugas sebagai penjual yaitu kelas 1, 2 dan 3 SD kelas lainnya sebagai pengisi acara literasi budaya dan sebagai pembeli. Berbagai macam produk yang djtawarkan merupakan makanan ringan yang sehat dan menyehatkan, sesuai lidah Indonesia dan tentunya halal. Makanan ringan yang dijual, diantaranya, keripik springle potato, donat, pudding ikan koi, sosis kentang, sosis bakar, chayen jeli, kue cubit, cilok, dan snack jagung. Harga yang ditawarkan pun bervariasi namun sesuai kantong pelajar, harga dimulai dari THB 5 (Rp 2.500,-) sampai THB 25 (Rp 11.000).
Program market day rencananya akan berlangsung setiap satu bulan sekali. Sebagai sekolah satu atap dari tingkat usia dini sampai tingkat atas, kegiatan literasi diagendakan bergantian per jenjang kelas yang dibagi dalam 3 kelompok untuk setiap bulannya. Selain kegiatan jual beli yang dilakukan oleh siswa, literasi budaya pun mengiringi acara Market Day, dengan menampilkan berbagai lagu daerah nasional, lagu Soleram dari Riau, Yamko Rambe Yamko dari Papua dengan menggunakan instrument Kolintang, lagu Pahlawan, Gugur Bunga, memainkan alat musik gamolan dan berbagai lagu lainnya.
Acara berlangsung tertib, seluruh siswa sangat senang mengikuti kegiatan Market Day karena selain menikmati berbagai makanan juga menikmati berbagai hiburan musik nusantara yang mengiringi. Salam literasi. (RDP)